Happy Christmas...bukan Xmas

Ketika bulan Desember tiba, banyak diantara kita mulai disibukkan dengan berbagai hal yang berhubungan dengan perayaan natal.

Bisa jadi itu mempersiapkan acara perayaan natal di gereja, di kantor, di keluarga atau di lingkungan rumah.
Kalau kamu punya usaha parcel atau kue kue kering, maka tentu sat ini kamu sudah sangat disibukkan untuk memenuhi banyak order.
Anak-anak sangat antusias, mereka bergembira saat menghias pohon natal, mereka mulai ribut tentang hadiah natal dan santaklaus.
Ya, pohon natal, santa yang gendut berbaju merah, kado natal, lilin…. telah menjadi lambang dari perayaan natal.
Semua orang ingin merayakan natal pada bulan Desember, dan hampir semua menggunakan lambang natal tersebut di tempat mereka.
Sayangnya, hampir semua lambang tersebut tidak ada hubungannya dengan malam natal yang terjadi di Bethlehem dalam suatu kandang hewan.

Alkitab tidak pernah bercerita tentang pohon natal, Santa berbaju merah, rusa yang menarik kereta santa yang bernama Rudolf, atau tentang Piet hitam, atau tentang lilin dan pesta pora yang meriah di malam itu.

Dari waktu ke waktu, dari abad ke abad, natal terus dirayakan di berbagai suku bangsa kaum dan bahasa, dan perayaan itu semakin bervariasi caranya di berbagai tempat karena di pengaruhi oleh kebudayaan setempat.
Dan entah kenapa, kemudian santa, lilin, pohon natal dengan segala atributnya itu menjadi identik dengan perayaan natal.
Ketika dunia mulai mengenal surat menyurat melalui layanan pos, maka orang mulai mengirim ucapan selamat hari natal untul kerabat maupun sahabat yang tinggal jauh. Maka kemudian, seorang anak dari Inggris berusia 16 tahun bernama William Mawegley Jr menciptakan kartu natal yang pertama. Kartu itu berukuran 5,5 x 3,5 / 8 inchi bertuliskan ” Merry Christmas and Happy New Year To You “. Rancangannya ini tersimpan di musium London.
Tetapi, mulai memasuki abad 21, orang mulai jarang saling berkirim kartu natal lewat pos lagi, karena orang lebih suka mengirim ucapan selamat hari natal melalui email, mms atau sms.
Dan karena makin lama orang makin suka pada hal yang cepat dan instant, maka banyak terkadang kita menulis ” Christmas ” menjadi ” X’mas “.
Tahukah kamu, bahwa kalau kamu menulis ” X’mas ” itu berarti kamu menjadikan ” Christ-mas ” menjadi mister X, seseorang yang tidak dikenal karena identitasnya tidak jelas.
Bukankah di rumah sakit, pasien yang tidak jelas identitasnya di sebut si X atau ” John Doe “. Ada yang bilang, bahwa kalau menulis ” Merry X’mas ” berarti kamu merayakan hari natal mister X, seseorang yang tidak punya identitas, seseorang yang tidak kamu ketahui asal usulnya.
Apakah sebutan mister X itu cocok di berikan untuk Tuhan Yesus Kristus?.
Kalau kamu sudah menjadikan Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat mu, apakah pantas mengatakan atau menuliskan ” Merry X’mas ” dalam ucapan selamat hari natal yang kamu kirim pada saudaramu seiman?.

Semoga Kutipan tulisan ini dapat menambah rasa suka cita kita menyambut hari Natal ini dan merayakannya tentunya,Selamat Hari Natal dan menyambut Tahin Baru.

5 comments:

yulia mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
yulia mengatakan...

ga nyangka sebentar lagi udah mau natal yach (^_~)d

mareas nami sipayung mengatakan...

iya...ngga terasa...cuma,serasa sekedip mata doank :)

Anonim mengatakan...

JESUS IS THE BEST...
Met Natal Buat Semuanya...
Nice Bro, santa clause itu PEMBODOHAN... Seharusnya yang ditekankan di NATAL adalah Kelahiran JESUS Sendiri bukannya yang lain...

mareas nami sipayung mengatakan...

setujuuuuuuu bro...
tp kadang-kadang orang salah...
dari sekedar ikut-ikutan lama2 jadi lupa arti Natal sebenarnya...